Kapal pancing tonda di PPN Prigi |
System
pembangunan yang ada di Indonesia membuat perbedaan yang sangat nyata antara
daerah pusat pemerintahan dengan daerah-daerah lain yang jauh dari pusat
pemerintahan. Penyebab perbedaan tersebut dikarenakan masih menggunakan pulau
jawa sebagai kiblat pembangunan (java
sentries) Akibat perbedaan tersebut,
berdampak pada sektor ekonomi yang ada di daerah-daerah. Hal ini dikarenakan
pembangunan yang ada di daerah tidak sepadat di pusat pemerintahan. Dengan
perbedaan tersebut membuat financial dari daerah-daerah juga sangat berbeda
dengan pusat pemerintahan. Perbedaan sisi pembangunan juga menyebabkan
perbedaan tingkat sumberdaya manusia yang ada di daerah-daerah yang juga
mengakibatkan tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi juga rendah.
Salah satu yang masih di bilang tradisional atau belum menggunakan teknologi
dalam aktivitasnya adalah sektor perikanan terutama komoditi ekspor yaitu ikan
tuna.
Perikanan
tuna yang ada di Indonesia sangat melimpah dan sangat menggiurkan untuk
dikelola secara optimal. Dengan kondisi perairan Indonesia yang sangat
membentang luas dan berhadapan langsung dengan samudera hindia dan pasifik
membuat perairan Indonesia memiliki sumberdaya ikan tuna yang melimpah. Namun,
pada pemanfaatannya nelayan Indonesia belum mampu memanfaatkan secara optimal.
Hal ini disebabkan kesenjangan pembangunan dan sumberdaya manusia membuat
sektor perikanan masih menjadi salah satu sektor yang terpuruk.
Namun
dalam perjalanan pemanfaatan sumberdaya ikan tuna ini terjadi benturan system
pemanfaatan dari perikanan ini. Di satu sisi nelayan yang masih tradisional
memanfaatkan ikan yang ada masih berskala kecil sehingga membuat ikan tidak
dapat di ekspor karena belum memenuhi standar mutu. Disisi lain apabila
dilakukan moderenisasi armada penangkapan akan terjadi eksploitasi
besar-besaran yang menyebabkan terjadinya over
fishing. Pemanfaatan ikan di perairan Indonesia saat ini masih belum
merata. Sebagian wilayah perairan sudah terlalu banyak aktivitas penangkapan,
di sebagian wilayah lagi masih belum dioptimalkan dalam pemanfaatan sumberdaya
ikannya.
Untuk
menangani masalah tersebut, butuh adanya desentralisasi
pembangunan wilayah pesisir yang ada di Indonesia. Dengan adanya desentralisasi
ini, diharapkan nantinya perikanan di Indonesia akan berjalan secara optimal. Selain itu, dengan adanya desentralisasi
pembangunan akan meminimalisisr terjadinya dualisme ekonomi (tradisional vs modern) dalam pemanfaatan
perikanan tuna. Adanya desentraslisasi ini, nantinya teknologi armada tuna yang
ada di semua daerah di Indonesia akan maju dengan menggunakan teknologi modern
serta dapat mengeksploitasi secara optimal. Namun sebelum melakukan
desentralisasi pembangunan secara menyeluruh, butuh adanya edukasi terhadap
nelayan-nelayan kecil agar dapat melakukan kegiatan penangkapan secara
betanggung jawab.
0 komentar:
Post a Comment