Source: batamtoday.com |
Natuna
merupakan salah satu kepulauan terluar indonesia yang masuk dalam Pemerintahan
Provinsi Kepulauan Riau. Luas Kabupaten natuna mencapai 264.198,37 Km2 dimana kepulauan natuna berbatasan langsung
dengan negara Malaysia dan Singapura. Natuna masuk dalam jalur pelayaran
internasional Jepang, Taiwan, Hongkong dan Korea. Menurut Menteri Kelautan dan
Perikanan Ibu Susi Pudjiastuti, Natuna memiliki potensi perikanan sebesar 400
ribu ton/tahun atau sebesar Rp. 5,26 Triliun. Selain sektor perikanan,
Kepulauan Natuna juga memiliki harta karun berupa cadangan minyak bumi mencapai
1. 400.386.470 barel, dan gas bumi 112.356.680.000. barel.
Besarnya potensi sumberdaya alam yang ada di Natuna menjadi daya tarik
bagi negara-negara sekitar untuk melakukan eksploitasi di perairan Natuna. Berbagai
kapal nelayan dari beberapa negara tetangga berhasil diamankan oleh TNI karena
terindikasi melakukan ilegal fishing di perairan natuna. Melihat besarnya
potensi perikanan yang ada di perairan Natuna, Menteri Koordinator Bidang Maritim
dan Sumberdaya ingin melakukan gerak cepat untuk mengamankan potensi perikanan
yang ada disana. Tidak tanggung-tanggung Menko Maritim akan membangun Pelelangan
Ikan terbesar se-ASEAN yang akan diletakkan di Natuna. Bersama dengan
pelelangan ikan tersebut, juga akan dibangun rumah susun untuk nelayan dan cool storage sehingga ikan yang tertangkap
akan terjaga kualitasnya.
Sektor perikanan bukan satu-satunya yang akan
dikembangkan di Natuna. Sektor pariwisata dan pertambangan juga menjadi fokus
Menko Kemaritiman Rizal Ramli. Resort
Premium Tourism menjadi pilihan untuk dikembangkan. Indahnya pantai di
kepulauan natuna membuat Rizal Ramli tidak mau menyia-nyiakan sehingga Resort Premium Tourism akan dikembangkan
di Kep. Anambas. Dalam sektor pertambangan, saat ini SKK Migas sedang melakukan
eksplorasi migas dengan adanya 15 PSC yang telah masuk ke wilayah Natuna.
0 komentar:
Post a Comment