Source: liputan6.com |
Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggelar meeting dengan Menteri Perikanan
Asia-Pasifik di Hotel Shangrila Jakarta (27/07/2016). Sebanyak 90 perwakilan
berpartisipasi dalam acara ini meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kamboja,
Uni Eropa, Kenya, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Palau, Papua Nugini,
Norwegia, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, Inggris, Amerika Serikat,
Vietnam, dan negara lainnya.
Dalam pertemuan
bertajuk “Ministerial Meeting on Traceability of Fish and Fisheries Product“
dibahas mengenai transparansi data ikan dan produk ikan sebagai bagian dari
aksi nyata bentuk pemberantasan penangkapan ikan ilegal secara berkesinambungan.
Menteri Susi Pudjiastuti memaparkan pertemuan ini bukan cuma tentang
menenggelamkan kapal, tapi dimulai dengan menelusuri data. Memastikan ikan yang
ditangkap di mana, oleh siapa, berapa banyak, jualnya ke mana, dan proses di
mana.
Pelabuhan-pelabuhan
di Indonesia dilarang untuk memberikan pelayanan atau suplai apapun ke kapal
pelaku IUU fishing. Meskipun saat ini menurut Menteri Kelautan dan Perikanan
saat ini masih banyak kendala terutama transhipment atau bongkar muat ikan
ditengah laut.
0 komentar:
Post a Comment